Seorang navigator kapal Portugis bernama Pedro Alvarez Cabral tiba bi
tanah Brazil pada bulan April tahun 1500. Disebuah tempat yang sekarang
bernama Porto Seguro (pelabuhan yang aman) yang terletak di negara
bagian Bahia. Saat mendarat di pantai yang belum dikenalnya tersebut,
Pedro mengira sedang menginjak tanah sebuah pulau, lalu ia menamakannya Illha de Vera Cruz
atau "pulau kebenaran Salib". Setahun kemudian datanglah seorang
navigator yang lain berkebangsaan Italia, Amerigo Vespucci dalam sebuah
misi pelayaran atas perintah raja Portugis. Amerigo Vespucci pulang ke
Portugis membawa berita keberhasilan dan sekargo kapal penuh kayu yang
mirip dengan kayu pau brasil. Dimana kayu pau brasil ini aslinya
berasal dari India Timur (Indonesia). Kayu yang mirip pau brasil sangat
populer di tanah Eropa sebagai bahan pembuatan furniture, pembuatan
kapal dan alat musik biola. Dan kayu "pau brasil" ini adalah komoditi
pertama yang dieksploitasi Portugis dari wilayah jajahan barunya. Oleh
para pedagang kemudian tanah baru penghasil kayu yang mirip dengan pau
brasil dikenal sebagai Brazil.
Portugis resmi menjajah Brazil pada
1530. Karena luas wilayah dan "keanehan" lingkungannya Portugis
mengalami kesulitan dalam mengelola jajahannya. Wilayah yang dekat
dengan pantai saja yang mereka kuasai, selebihnya adalah hutan belantara
Amazon yang tak terjamah. Dimana banyak tinggal dan hidup puluhan suku
indian dengan beragam budayanya. Selama masa penjajahan ini banyak
didatangkan penduduk Brazil dari tanah Afrika sebagai budak pekerja di
perkebunan. Dan juga imigran dari Eropa dan Asia terutama Jepang, mereka
datang ke tanah Brazil sebagai pedagang.
Brazil memproklamirkan
kemerdekaannya dari Portugal tahun 1822. Brazil yang merdeka merupakan
negara yang memiliki wilayah paling luas di benua Amerika selatan.
Negara ini dibagi menjadi lima wilayah : Norte (utara), Nordeste
(timurlaut), Centro-Oeste (barat tengah), Sudeste (tenggara), dan Su I
(selatan). Pembagian wilayah ini berfungsi untuk memudahkan administrasi
kepemerintahan. Masing-masing wiayah mempunyai keunikan budayanya.
Wilayah timur laut populasinya didominasi keturunan Afrika. Sementara
daerah tenggara populasi terbesar adalah keturunan Eropa dan sebagian
keturunan Jepang.
Sebagian diantara mereka melakukan perkawinan
campur antar ras dan menghasilkan keturunan ras campuran. Selain itu
juga terjadi percampuran budaya yang membuat variasi budaya Brazil
menjadi beragam. Sebagian orang mengatakan bahwa Brazil adalah negara
atau bangsa yang unik. Di samping itu secara ekonomi wilayah utara bisa
dikatakan sebagai wilayah yang miskin. Sementara wilayah selatan dan
tenggara dengan kota-kota besarnya seperti Rio de Janeiro dan Sao Paulo,
adalah wilayah yang lebih makmur. Perbedaan yang kontras ini terkadang
membuat Brazil terbelah menjadi "dua Brazil" atau "Belindia".
Kekontrasan
ini diterjemahkan secara negatif stereotype. Ketika penduduk Sao Paulo
mempersalahkan adanya kemiskinan dan tingginya agka kriminalitas
disebabkan oleh para pendatang dari utara. Mereka yang menganggap
dirinya sebagai orang baik-baik dan pandai, terutama penduduk Sao Paulo
dan Rio de Janeiro. Tradisi yang panjang itu juga menganggap orang-orang
dari kota kecil dan pedalaman disebut sebagai orang yang tak
berpendidikan dan orang udik (ndeso).
Kaum kelas menengah Brazil
biasanya kurang familiar dengan wilayah pedalaman, negara mereka
sendiri. Mereka menggambarkan wilayah tersebut sebagai wilayah yang tak
henti-hentinya dirundung kemiskinan dan keterbelakangan. Adalah
tempat-tempat yang seharusnya mereka hindari. Sebagai konsekuensinya
ialah para warga kelas menengah ini lebih memilih berkunjung ke luar
negri daripada mengunjungi tempat wisata lokal negaranya sendiri.
Orang
Brazil menyadari perbedaan kawasan pedesaan dan perkotaan ini, yang
erat menunjukkan tempat lahir mereka. Semisal sebutan Nordestino
(orang-orang dari timur laut) atau Miniero (orang-orang asli negara
bagian Minas Gerais). Ada juga sebutan Carioca untuk penduduk asli kota
Rio de Janeiro. Namun demikian orang-orang Brazil berbagi dalam hal
budaya nasional mereka dan menjadikan Brazil sebagai salah satu negara
yang memiliki keanekaragaman budaya. Warisan dari bangsa Portugis baik
bahasa, agama dan pelayanan hukum untuk mempersatukan wilayah Brazil
yang luas serta penduduknya. Sampai pertengahan abad 20 hampir semua
penduduk Brazil beragama Katolik, berbahasa Portugis dan
mengidentifikasikan diri sebagai bangsa dan berkebudayaan Brazil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar