Tidak banyak
orang yang mengenal negara Burkina Faso, mungkin juga Anda. Negara yang
terletak di Afrika bagian barat ini memiliki luas daratan 274.000 kilometer
persegi. Nama Burkina Faso berasal dari bahasa Dioula dan More yang berarti
tanah/negara orang-orang jujur. Negara ini pada awal kemunculannya bernama
Volta Hulu, kemudian diganti menjadi Burkina Faso oleh presiden yang menjabat
kala itu, Thomas Sankara, pada 4 Agustus 1984.
Ouagadougou
(baca : Wagadugu) merupakan ibukota negara Burkina Faso. Penduduk setempat
lebih sering menyebutnya dengan Waga.
Negara
Burkina Faso disebut juga sebagai negara landlock karena
negara ini berada di tengah-tengah (terkurung) daratan. Bahasa resmi Burkina
Faso adalah bahasa Perancis karena dahulunya merupakan bekas jajahan Perancis.
Burkina mendapat kemerdekaan dari Perancis pada 5 Agustus 1960. Negara yang
menggunakan kode telepon 226 ini memiliki penduduk yang berjumlah 16.967.845
jiwa menurut sensus 2011 lalu.
Batasan negara
Burkina Faso :
Utara :
berbatasan dengan negara Mali
Selatan :
berbatasan dengan negara Ghana dan Tongo
Timur :
berbatasan dengan negara Niger
Tenggara :
berbatasan dengan negara Benin
Barat daya :
berbatasan dengan negara Pantai Gading
Sejarah
Burkina Faso
Berikut
merupakan catatan sejarah negara Burkina Faso.
Masa
Prasejarah
Burkina Faso
sudah dihuni manusia sejak awal sama seperti semua bagian Afrika Barat lainnya.
Manusia pemburu dan atau pengumpul sudah menghuni negara Burkina Faso sejak
sekitar waktu 12.000 hingga 5000 SM, terbukti dengan penemuan peralatan yang
digunakan seperti pemahat, ujung panah, dan juga pengikis.
Sistem
pertanian dan pemukiman baru muncul di sekitar 3600 sampai 2600 SM terlihat
dari jejak dan struktur bangunan yang permanen kala itu. Penggunaan besi, batu
pelitur, dan keramik juga mulai berkembang sejak 1500 – 1000 SM di Burkina
Faso.
Manusia
pertama yang pertama kali diperkirakan menghuni Burkina Faso adalah suku Dogon
yang reliksnya ditemukan di bagian utara, timur laut, dan tengah negara
ini.
Masa
Kerajaan
Catatan
sejarah masa kerajaan di Burkina Faso hanya sedikit yang terdokumentasi. Salah
satunya adalah pada masa Kerajaan Mossi di Burkina Faso. Sejarah Bangsa Eropa
yang mengadakan kolonisasi dengan Kerajaan Mosi tercatat dalam laporan
perjalanan Loius Gustave Binger pada tahun 1856-1936.
Masa
Kolonial
Kerajaan
Mosi dari Ouagadougou resmi menjadi jajahan Perancis pada tahun 1896, dan
bagian utara negara Burkina Faso takluk pada tahun 1898. Daerah utara negara
Burkina Faso saat itu kemudian masuk ke koloni Senegal-Niger Hulu dan bergabung
dengan wilayah Afrika Timur Perancis. Penduduk yang tergabung dalam koloni
tersebut secara langsung juga ikut berperang dalam Perang Dunia I dan masuk ke
battalion Infanteri Senegal.
Eduard
Hesling menjadi gubernur pertama di koloni Volta Hulu pada 1 Maret 1919. Namun,
koloni tersebut dibubarkan pada 5 September 1932, daerahnya kemudian terpecah
menjadi negara Mali, Niger, dan Pantai Gading. Daerah Volta Hulu kembali
dibangun pada tahun 1947 dan bergabung dengan Masyarakat Perancis-Afrika pada
tahun 1958 kemudian berganti menjadi republik dan mendapatkan kemerdekaannya.
Masa
Sekarang
Burkina Faso
memiliki sistem pemerintahan presidensial dengan presiden sebagai kepala
pemerintahan dan kepala negara yang dipilih setiap 7 tahun sekali. Parlemen
Burkina Faso bersistem bikameral dan terdiri dari dua badan, yaitu majelis
nasional dan dewan perwakilan. Burkina Faso merupakan negara kesatuan
yang terdiri dari 30 propinsi. Etnis Mossi mendominasi wilayah di Burkina Faso,
sekitar kurang lebih 50%. Etnis lain yang ada di Burkina Faso adalah Bobi,
Gurumsi, dan juga Lobi. Selain etnis, keberagaman agama dan kepercayaan juga
terjadi di Burkina Faso. Islam menjadi agama yang dominan, kemudian diikuti
dengan Katolik Roma, dan beberapa kepercayaan tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar