Akhir Operasi Napoleon di Austria
Tanggal 24 September tahun 1805, pasukan "Grande Armee" Napoleon Bonaparte mengakhiri operasi militernya di Austria.
Operasi
militer ini dilancarkan untuk mencegah serangan tentara Austria. 200
ribu tentara Perancis dalam waktu 27 hari menyerang dari tepi sungai
Rhine dan menjatuhkan kekalahan telak kepada tentara Austria.
Meskipun
Austria merupakan sahabat Perancis, namun dalam perundingan rahasianya
dengan Rusia dan Inggris, Austria bermaksud menggulingkan Napoleon.
Jerman Mengebom Warsawa
Tanggal
24 September tahun 1939, dimulailah pengeboman besar-besaran di
Warsawa, Polandia, oleh pasawat-pesawat Jerman. Pengeboman ini dilakukan
pada awal Perang Dunia Kedua dan terjadi selama tiga hari. Setelah
melakukan perlawanan hebat, rakyat Warsawa akhirnya menyerah kepada
Jerman. Hitler telah memerintahkan kepada pasukan Nazi agar dengan cara
apapun, kota ini harus ditaklukkan. Dalam pengeboman ini, lebih dari 15
ribu rakyat Warsawa tewas.
Guinea Merdeka
Tanggal
24 September tahun 1974, Guinea Bissau meraih kemerdekaannya dari
Portugis. Pangeran Henry dari Portugis mendarat di Guinea Bissau pada
tahun 1446 dan sejak saat itu, Portugis menjajah negara ini hingga abad
ke-20. Selama masa penjajahan Portugis, wilayah ini diberi nama Guinea
Portugis.
Pada abad ke-17 dan ke-18, negara ini menjadi kawasan perdagangan budak oleh bangsa Eropa. Sejak pertengahan dekade
ke 1960, kebangkitan rakyat negara ini dalam melawan penjajah semakin
meningkat. Pada tahun 1970, pengontrolan dua pertiga wilayah Guinea
Bissau berada di tangan para pejuang kemerdekaan. Akhirnya, Portugis
pada tahun 1974 mengakui kemerdekaan Guinea Bissau.
Guinea Bissau memiliki luas wilayah lebih dari 36 ribu kilometer persegi dan berbatasan dengan Guinea dan Senegal.
Rumah Imam Khomeini di Najaf Dikepung
Tanggal 23 September tahun 1978, pasukan keamanan rezim Ba'ats Irak yang bekerjasama dengan Rezim Syah Pahlevi Iran, mengepung rumah Imam Khomeini di Najaf.
Tanggal 23 September tahun 1978, pasukan keamanan rezim Ba'ats Irak yang bekerjasama dengan Rezim Syah Pahlevi Iran, mengepung rumah Imam Khomeini di Najaf.
Rezim
Ba'ats memerintahkan kepada Imam Khomeini agar tidak melakukan wawancara
dengan wartawan, mengeluarkan pernyataan, dan mengkritik pemerintahan
Iran. Namun, Imam Khomeini dalam menjawab perintah ini menyatakan, " Di
manapun saya berada, saya akan menjalankan kewajiban syar'iy."
Tak lama
kemudian, pemerintah Irak memaksa Imam Khomeini meninggalkan negeri
itu. Imam Khomeini kemudian pindah ke Paris dan sejak itulah gerakan
revolusi Islam semakin menggema ke seluruh dunia. Pada tahun 1979,
revolusi Islam Iran mencapai kemenangannya.
Imam Ja'far Shadiq Gugur Syahid
Imam Ja'far Shadiq Gugur Syahid
Tanggal
25 Syawal tahun 148 Hijriah, Imam Ja'far Shadiq a.s., cucu Rasulullah
SAWW generasi ke-lima, gugur syahid akibat dibunuh oleh rezim yang
berkuasa saat itu, yaitu Dinasti Abbasiah. Imam Ja'far Shadiq lahir pada
tahun 83 Hijriah di kota Madinah dan dibesarkan oleh ayah beliau, Imam
Baqir a.s. Setelah Imam Baqir gugur syahid, tampuk imamah
(kepemimpinan kaum muslimin) dilanjutkan oleh anak beliau, Imam Ja'far
Shadiq a.s. yang saat itu berusia 31 tahun.
Sebagaimana
yang juga dialami ayah dan kakek-kakek beliau, serta kelak anak dan
cucu beliau, Imam Ja'far Shadiq dan para pengikutnya mengalami tekanan
dan represi dari Dinasti yang berkuasa saat itu. Namun, karena saat itu
tengah terjadi perebutan kekuasaan kekhalifahan Islam antara Dinasti
Muawiyah dan Abbasiah, tekanan terhadap Imam Ja'far Shadiq dan para
pengikut Ahlul Bait tidak terlalu besar, sehingga beliau memiliki
kesempatan untuk menyebarluaskan ajaran dan ilmu-ilmu Islam.
Tercatat
ribuan ahli fiqih dan cendikiawan Islam datang ke majelis ilmu Imam
Ja'far Shadiq untuk menuntut ilmu di berbagai bidang, mulai dari agama,
teologi, kedokteran, kimia, hingga astronomi. Jabar bin Hayan, seorang
kimiawan
besar dunia Islam adalah salah satu murid Imam Ja'far Shadiq. Imam
Ja'far Shadiq dan ayah beliau, Imam Muhamamd Baqir, adalah pendiri
pusat keilmuwan terbesar di dunia Islam saat itu, di kota Madinah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar