sekitar 2500 S.M. sudah terdapat corak penghidupan manusia dengan
kebudayaan yang cukup tinggi di anak benua India dengan penghidupan
secara berkelompok di kota-kota di daratan Indus dengan pusat-pusatnya
di Mohenjodaro, Harappa dan juga di daerah-daerah lain seperti di
Gujarat dan Rajasthan. Dari segi ilmu sejarah, tidak banyak terdapat
peninggalan bahan-bahan atau tulisan-tulisan tentang zaman purbakala di
India.
Zaman Permulaan
Sekitar
1500 S.M. datanglah ke anak benua India bangsa-bangsa yang semula
mendiami daerah-daerah sekitar Laut Kaspia, yang dalam sejarah India
dikenal sebagai bangsa Arya atau Indo-Arya. Bangsa Arya ini mula-mula
menetap di daerah Punjab (India Barat Laut) yang kemudian meluas ke
daerah sungai Gangga dan daerah-daerah lain di India. Mereka membawa
kepercayaan, filosofi dan kebudayaan mereka ke India, yang kemudian
menyatukan diri dengan kebudayaan di India pada waktu itu.
Lama
kelamaan mereka berhasil mencapai taraf peradaban dan kebudayaan yang
tinggi dengan menemukan suatu bahasa, yang kemudian dikenal dengan
bahasa Sanskrit, yang mereka pergunakan dalam nyanyian-nyanyian
keagamaan mereka yang dinamakan dengan “Rigveda” untuk memuja dewa-dewa
dan kepercayaan mereka.
Zaman Arya ini menyaksikan lahirnya
kerajaan-kerajan di India dan masa ini berlangsung sampai abad ke-7 S.M.
Pada abad ke-6 S.M. terjadilah pernyebuan ke India oleh bangsa-bangsa
Parsi, yang karena kebudayaan dan teknik mereka yang lebih tinggi
berhasil menduduki dataran India dengan membawa arsitektur dan cara
penghidupan mereka. Zaman Parsi ini juga dinamakan dengan zaman empirium
(Period of Empires) dalam sejarah India, dengan berdirinya
empirium-empirium seperti Magadha dengan raja-raja Bimbisaura dan
Ajatasatru. Pada abad ke-6 inilah lahir Budha Gautama dan Mahavira.
Zaman Parsi ini juga membuka perhubungan lalu lintas antara India dengan
negara-negara di sebelah baratnya.
Pada tahun 326
S.M. pasukan-pasukan Iskandar yang agung menyerbu India dan berhasil
menduduki daerah India Barat Laut. Meskipun tidak meninggalkan pengaruh
politik yang besar, tetapi nyatanya untuk waktu yang cukup lama,
mitologi dan kebudayaan di bagian Barat Laut India banyak dipengaruhi
oleh kebudayaan Yunani.
Pasukan-pasukan Iskandar yang agung
akhirnya dapat dikalahkan oleh Raja Chandra Gupta. Cucu Chandra Gupta,
yaitu Ashoka menjadi raja yang sangat terkenal dalam sejarah India. Raja
Ashoka ini yang secara terus-menerus telah mengalami kepahitan perang
akhirnya memeluk agama Budha dan dibawah pemerintahannya banyak
mengirimkan misi-misi agama dan kebudayaan ke negara-negara di Asia
Selatan, Timur dan Tenggara. Dan dalam masa 900 tahun berikutnya, India
mengalami zaman perdamaian dimana kerajaan-kerajaan dapat berkembang,
yang pada masa sekarang ini masih dapat dilihat sisa-sisanya dalam
bentuk pemahatan batu dan candi-candi.
Zaman Pertengahan
Zaman Pertengahan
Pada
abad ke-8 pedagang-pedagang Islam dari Asia Barat datang ke India.
Pengaruh agama dan kebudayaan Islam meluas ke seluruh India dan pada
abad ke-13 berdirilah Kesultanan Delhi yang melahirkan suatu dinasti
Islam di India selama beberapa abad lamanya. Berdirinya Kesultanan Delhi
pada abad ke-13 ini, dalam sejarah India dianggap sebagai permulaan
zaman pertengahan dan dimulainya Zaman Mughal.
Penyatuan
kebudayaan Islam dan Hindu membawa kejayaan bagi India yang tercermin
dalam seni, sastra, bahasa dan arsitekturnya. Pada abad ke-13, 14 dan 15
tersebut, India menyaksikan lahirnya pujangga-pujangga besar seperti
Amir Khusrau dan raja-raja besar yang telah memerintah India dengan arif
dan bijaksana seperti Akbar (disebut juga sebagai The Greatest Mughal
Emperor) dan Shahjahan, dua orang raja Mughal yang sangat terkenal.
Hingga sekarang masih tampak dengan jelas peninggalan-peninggalan Islam
di India dengan terdapatnya mesjid-mesjid dan makam-makam Islam di
seluruh India seperti Taj Mahal dan lain sebagainya.
Kemunduran
Islam di India terjadi pada tahun 1707 setelah wafatnya Raja Aurangzeb.
India terpecah belah dalam kerajaan-kerajaan kecil yang saling
bermusuhan dan berperang, yang memudahkan bangsa-bangsa Barat masuk ke
India. Dalam sejarah India, Bahadur Shah Zafar dianggap sebagai penguasa
dinasti Mughal yang terakhir. Ia pernah melancarkan pemberontakan
terhadap Inggris, tetapi pemberontakan tersebut dapat ditindas Inggris
pada tahun 1857.
Zaman Penjajahan
Orang
Barat pertama yang menginjakkan kakinya di India ialah Vasco de Gama
pada bulan Mei 1498 di Kalikut, tetapi ia tidak berhasil untuk menetap
di sana. Kemudian usaha tersebut diulanginya pada tahun 1501 dan
berhasil mendirikan tempat kedudukan bagi Portugis di Kannanore, Kochin
dan Kalikut. Bangsa-bangsa barat lainnya seperti Spanyol, Belanda dan
Inggris berturut-turut datang ke India dengan maksud yang sudah cukup
terkenal dalam sejarah bangsa-bangsa Barat di Asia. Dengan keadaan yang
sudah terpecah-belah diantara bangsa-bangsa di India sendiri, maka
orang-orang Barat tersebut berhasil menduduki tempat-tempat penting di
pantai selatan India yang kemudian melebar dan akhirnya Inggris jualah
yang memenangkan kekuasaan di anak benua India.
Kekuasaan
Inggris di India dimulai dengan berdirinya English East India Company
pada tahun 1600 yang semula lebih bersifat dagang, dan kemudian
dibarengi dengan penguasaan secara fisik dan politis, yang mencapai
puncaknya dalam pertempuran Buxar pada tahun 1756 melawan raja-raja
India. Kemenangan Inggris dalam pertempuran itu membuat Inggris berhasil
menguasai daerah-daerah Benggala, Bihar dan Orissa yang kemudian dalam
kurun waktu yang kurang dari setengah abad disusul pula dengan
penguasaan terhadap daerah-daerah lain di India.
Pada
tahun 1824 Pemerintah Inggris mengambil alih kekuasaan terhadap English
East India Company dari India dan dengan demikian secara mutlak
mendudukkan kekuasaannya terhadap negara ini. Meskipun demikian, Inggris
masih mengizinkan berdirinya kerajaan-kerajaan kecil yang dikepalai
oleh pangeran-pangeran. Inggris juga menempatkan seorang Gubernur
Jenderal di India sebagai Wakil Mahkota dan Pemerintahnya. Ahli-ahli
sejarah India menganggap zaman penjajahan Inggris tersebut sebagai suatu
proses modernisasi yang menguntungkan bagi penyatuan seluruh wilayah
India secara politis dan administratif dan berlakunya
ketentuan-ketentuan hukum dalam mengatur kehidupan masyarakat. Demikian
juga menjelang abad ke-19 diletakkan dasar-dasar pembangunan industri
serta peningkatan lembaga-lembaga pendidikan di India. .
Gerakan
kemerdekaan dan perasaan kebangsaan India mulai timbul pada pertengahan
abad ke-19 dengan meletusnya suatu pemberontakan yang dipimpin oleh
raja-raja India pada tahun 1857, tetapi berhasil ditindas oleh Inggris.
Gerakan kemerdekaan tersebut mencapai suatu bentuk yang lebih nyata
dengan berdirinya Indian National Congres pada tahun 1885 yang pada
tahun 1905 menuntut diadakannnya “Swaraj” (self-rule): dari-oleh-untuk
bangsa India.
Kemudian pada tahun 1906 didirikan
pula Indian Muslim League untuk menyatukan dan menjamin
kepentingan-kepentingan orang Islam di India. Dari sinilah sebetulnya
awal permulaan lahirnya negara Pakistan.
Demikianlah selama
kurang lebih setengah abad lamanya, gerakan kemeredekaan India menuntut
kemerdekaan penuh bagi India. Pemimpin-pemimpin terkenal dalam gerakan
ini antara lain ialah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru dan Mohd. Ali
Jinnah. Pada tahun 1935, Inggris mengumumkan “The Government of India
Act” yang merupakan Undang-Undang Dasar untuk pemilihan dewan-dewan
perwakilan di negara-negara bagian. Banyak kedudukan dalam dewan-dewan
tersebut dimenangkan oleh National Congress dan Muslim League.
Dan pada tahun 1940, untuk pertama kalinya, Muslim League menuntut satu negara khusus untuk orang-orang Islam.
Menjelang
berakhirnya Perang Dunia II, tuntutan kemerdekaan makin mendesak kepada
Pemerintah Inggris yang menghasilkan dibentuknya suatu Constituent
Assembly, tetapi Muslim League tidak bersedia ikut serta dalam
Constituent Assembly ini dan tetap menuntut dibentuknya suatu negara
tersendiri bagi penduduk Islam India. Tuntutan kaum Muslim itu akhirnya
dipenuhi oleh Inggris dengan pembentukan negara Pakistan. Pada tanggal
15 Agustus 1947, Inggris memberikan kemerdekaan kepada India dan
Pakistan.
Zaman Kemerdekaan
Setelah
berhasil menanggulangi dua masalah besar pada awal kemerdekaannya,
yaitu perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat terpecahnya bekas
jajahan Inggris ini menjadi India dan Pakistan serta masalah
pengintegrasian k.l. 600 kerajaan-kerajaan kecil yang diperintah oleh
pangeran-pangeran ke dalam Negara Kesatuan India, India mulai menyusun
kerangka kehidupan kenegaraannya dalam bentuk suatu Undang-Undang Dasar
yang mulai berlaku pada tanggal 26 Januari 1950. Sejak tanggal ini pula
India resmi menjadi Republik India dengan Presiden sebagai Kepala
Negaranya dan Perdana Menteri sebagai kepala
Pemerintahannya.
Salah satu tujuan India adalah
untuk mencapai kemerdekaan ekonomi yang diusahakan melalui pembangunan
ekonomi dan sosial berencana melalui berbagai Repelita yang dimulai
sejak April 1951. Dalam masa lebih dari 30 tahun ini India telah
berhasil membangun industri-industri berat dan mendidik tenaga-tenaga
teknologi yang menjadi landasan untuk pembangunan industri-industrinya
lebih lanjut (seperti: mobil, pesawat terbang, tank dan persenjataan,
mesin-mesin dan generator-genarator berat, kereta api dan sebagainya).
Selain itu dalam beberapa tahun terakhir ini India juga telah berhasil
mencukupi kebutuhannya sendiri akan bahan-bahan pangan.
Disamping
prestasi-prestasinya tersebut, India masih menghadapi berbagai
tantangan dalam pengintegrasian nasional, seperti usaha penerapan bahasa
Hindi sebagai bahasa nasional, pertentangan komunal (Hindu-Muslim) dan
bahkan pertentangan antar kasta yang belum kunjung selesai.
Sejak
kemerdekaannya, India beberapa kali mengalami konflik bersenjata dengan
negara-negara tetangganya, yaitu antara lain dengan RRC tahun 1962
mengenai soal perbatasan dan dengan Pakistan tahun 1971 yang berakhir
dengan perubahan status Pakistan Timur menjadi negara Bangladesh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar