Sejarah Libanon Sebelum datangnya Islam.
Nama
Lebanon ("Lubnān" dalam bahasa Arab standar; "Lebnan" atau "Lebnèn"
dalam dialek setempat) berasal dari akar bahasa Semit "LBN", yang
terkait dengan sejumlah makna yang berhubungan erat dalam berbagai
bahasa, seperti misalya putih dan susu.Ini dianggap sebagai rujukan
kepada Gunung Lebanon yang berpuncak salju.Nama ini muncul dalam tiga
dari 12 lempengan Epos Gilgames (2900 SM), teks perpustakaan Ebla (2400
SM), dan Alkitab Kata Lebanon juga disebutkan dalam Perjanjian Lama.
Sekitar
tahun 3000 SM Bangsa yang pertama kali bermukim di Lebanon adalah
bangsa Semit Kana’an atau menurut Yunani disebut “Phoenecian” terkenal
diri di daerah Pantai bangsa Phonecian terkenal dengan aktivitas
pelayaran dan perdagangan.Pusat kekuasaanya berada di Bybles(+30km dari
Beirut).
2. Masuknya Islam di Lebanon
Islam
masuk ke Lebanon dan Suriah pada tahun 632 M.di bawah kekuasaan Dinasti
Umayyah dan Abbasiyah.Lebanon menunjukkan bakatnya sebagai masyarakat
Modern.Pada era ini bahasa arab menjadi bahasa resmi di Lebanon &
kehidupannya menjadi bagian dari peradaban Islam yang gemilang.
Hal
ini berlangsung hingga 1099 ketika para penganut Kristen dari Eropa
(Crusader)menaklukkan Lebanon dan Negara Negara di sekitar kawasan
tersebut.Selain memperluas ajaran Kristen,mereka juga berusaha
membendung proses arabisasi yang mengalir secara damai dalam masa
pemerintahan Islam.Sehingga para Crusader dari Eropa tersebut berusaha
sekuat mungkin menencapkan pengaruh Kristen dengan cara menghidupkan
budaya Barat di tengah tengah kehidupan Islam.Tetapi tahun 1187
Kesultanan Mamluk berhasil menggulingkan dinasti Crusader serta
menguasai Lebanon dan suriah hingga 1500.
3. Perkembangan Islam Sejak Periode klasik Hingga Modern di Lebanon
Libanon
yang di tempati oleh penganut agama Kristen dan Islam,telah berperan
dalam mengembangkan islam,walaupun tidak secara langsung,pada akhir abad
ke 19,orang orang Arab Kristen Seperti Nasir al Yaziji,mencoba
menghidupkan kembali gaya bahasa Arab Klasik dari zaman Abbasiyah
.Kejayaan dan Keagungan Kebudayaan Arab yang di coba di hidupkan kembali
itu sangat erat kaitannya dengan Islam.
Upaya
orang Lebanon untuk mengembangkan Islam tidak hanya terbatas di
lingkungan negerinya sendiri .pada tahun 1934,para imigran Lebanon
membuka sebuah Masjid di Cedar rapid Lowa,Amerika Serikat.Kemudian pada
tahun 1954,salah seorang generasi kedua imigran Lebanon mendirikan
Federasi Perhimpunan Islam(The Federation Of Islamic Assocation) di
Amerika Serikat dan Kanada.Syekh Muhammad rasyid Rida,salah seorang
tokoh pembaharu islam,berasal dari daerah al Qalamun(Lebanon).
Selama
20 tahun terakhir ini terjadi pemisahan Geografis,dimana terjadi
keseimbangan agama lantaran sejumlah besar warganya berpindah kepada
Agama Islam .Sekarang diperkirakan 48% muslim,40% Kristen,10% Druze,2%
alawiyah dan Isma’iliyyah.45% dari umat islam negeri ini pemeluk Syi’ah
Dua Belas,sedang Sunni sekitar 35%(dulunya Sunni sebagai Muslim
Mayoritas)60% dari memeluk Kristen aliran Maronniyah.Sedangkan sisanya
merupakan aliran Ortodoks Yunani,Melkiyyah dan aliran gereja gereja
kecil lainya.terdapat lebih dari 600000 sekte Druze yang tersebar di
berbagai Negara di Levant termasuk Syria dan Israil.Semenjak 1970 Sekte
Alawiyah berkuasa di Syria.Berbagai ragam pengikut Syi’ah di namakan
Metawila.
4. Munculnya Bangsa Barat Di Lebanon
Tahun
1920 Libanon menjadi daerah mandat Perancis,lalu merdeka tahun
1941.pada tahun 1948 Libanon ikut berperang melawan Israel,dan dalam
perang Juni 1967 Libanon memihak Negara Negara Arab walaupun tidak
secara terang terangan ikut dalam pertikaian.Sejak tahun 1975,negeri ini
dilanda perang saudara yang berkepanjangan.
5. Perkembangan Islam Kontemporer di Lebanon
Populasi
Lebanon terdiri dari beragam grup etnik dan agama: Muslim (Syi'ah,
Sunni, Druze, dan Alawi), Kristen (Katolik Maronit, Ortodoks Yunani,
Katolik Yunani, Armenia, Koptik), dan lainnya. Sensus resmi tidak
dilakukan sejak 1932, menandakan sensitivitas politik di Lebanon
terhadap keseimbangan keagamaan.
Diperkirakan
bahwa 59% dari penduduk Lebanon adalah Muslim (Sunni, Syi'ah, dan
Druze) dan 39% Kristen (umumnya Maronit, Gereja Ortodoks Antiokia,
Apostolik Armenia, Katolik Yunani Melkit, Gereja Asiria di Timur,
Katolik Khaldea dan minoritas Protestan.Ada kelompok minoritas kecil
Yahudi yang tinggal di Beirut pusat, Byblos, dan Bhamdoun. Lebanon juga
mempunyai sebuah komunitas kecil (kurang dari 1%) Kurdi (juga dikenal
sebagai Mhallami atau Mardinli) yang umumnya bermigrasi dari Suriah
timur laut dan Turki tenggara, diperkirakan jumlahnya antara 75.000
hingga 100.000 orang, yang termasuk dalam kelompok Sunni. Dalam
tahun-tahun belakangan ini mereka memperoleh kewarganegaraan Lebanon
sehingga menguntungkan kelompok Muslim dan Sunni khususnya.Selain itu,
ada pula ribuan suku Beduin Arab di Bekaa dan di wilayah Wadi Khaled,
yang kesemuanya tergolong Sunni, yang juga mendapatkan kewarganegaraan
Lebanon.
Paro
terakhir abad ke dua puluh,Najaf di irak menjadi pusat perumusan ulang
Syi’ah sebagai Ideologi aktivisme dan protes politik.Di antara para
pemimpin Lebanon yang terpelajar terdapat Nama Musa Al Shadr,pendiri
gerakan Populis Syi’ah di Lebanon;Muhammad Mahdi Syams Al Din,yang
mengetuai Dewan Tertinggi Syi’ah;dan Muhammad Husain Fadhlullah,Ideologi
militan yang memberikan kepercayaan diri yang besar pada Partai Tuhan
atau Hisbullah.
Identitas
politik Lebanon Modern banyak di tentukan berdasarkan garis
sekte.Bahkan kesepakatan Tha’if 1989,yang menyusun kerangka acuan untuk
mengakhiri perang saudara yang meletus sejak 1975,mempertahankan
distribusi jabatan politik terutama bagi kelompok kelompok agama besar
saja.Oleh karena itu,jabatan Presiden masih tetap berada di tangan
Kristen Manorit.jabatan Perdana Menteri tetap milik muslim Sunni dan
juru bicara parlemen berada pada Muslim Syi’ah.Kekuasaan relative
jabatan jabatan ini sudah sedikit berubah,tetapi prinsip yang mendasari
distribusi jabatan politik dan hak istimewa berdasarkan sekte masih
berlangsung.jadi agama masih merupakan faktor utama untuk membangun
politik di Lebanon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar